Tapi jangan harap bisa semudah ini di Australia, mereka punya undang-undang tegas tentang perlindungan anak, maka memotret mereka lagi bermain sekalipun, tanpa ijin orang tuanya akan membawa kita ke panjara karena bisa sianggap sebagai kagiatan eksploitasi anak.
Secara etika, sebaiknya di manapun kita mau memotret, apalagi obyeknya adalah manusia, mintalah ijin dahulu, dekati dengan ramah, buat mereka dalam kondisi nyaman dan tidak asing dengan kita (fotografer). Karena 90 persen orang akan dengan senang hati menerima kedatangan kita saat diajak bicara dahulu.
Pahami kondisi mereka, apalagi mereka kita ajak bicara tentang dirinya, pasti suka. Nah, baru kita sampaikan maksud kita. Namun untuk beberapa kondisi, fotojurnalis boleh saja mengambil gambar langsung untuk mendapatkan momen yang natural.
Tapi jangan lupa bicarakan maksud kita usai memotret. Menyapanya, seperti menanyakan nama, umur, pekerjaan keluarga, sampai hal remeh-temeh lainnya. Ketika mereka balik bertanya buat apa foto itu? Katakan dengan benar apa adanya. Misalnya untuk sekedar belajar atau kepentingan pemberitaan yang baik. Jika mereka paham kita lega, namun jika mereka keberatan, jangan coba-coba mempublish secara umum. Selain tidak menghormati privacy, mereka juga bisa menuntut kita.
Perkantoran dan mall sering dianggap sebagai ruang publik. Padahal tidak, mereka ibarat pemilik rumah dan halamannya. Apalagi jika disetiap sudut ruang mall ada larangan memotret. Kita tidak boleh seenaknya ambil foto. Meski tidak semua mall dengan jelas mengumumkannya. Namun, etika jurnalistik membolehkan kita memotret rumah seseorang, kantor atau mall jika mereka terlibat dalam sebuah kasus yang layak dan berhak untuk diketahui publik.
Misalnya layak dan berhak itu, jika sebuah institusi atau seseorang mempunyai masalah yang dampaknya merugikan banyak orang, katakanlah mall yang punya masalah dengan sistem pengolahan limbah yang mencemari kampung sekitarnya. Kita dibolehkan mengambil gambarnya, atas kepentingan publik.
Selanjutnya disampaikan beberapa tips memotret orang, yakni:
1. Minta
ijin, kalau perlu jangan dahulu kamera kita,
2. Bertanya
apa saja sebelum memotret, bisa jadi akan ada inspirasi banyak saat kita
bicara
dahulu dengannya,
3. Sampaikan
maksud anda saat mau memotret,
4. Tunjukkan
hasil foto saat itu (jika pake digital) untuk membuat mereka nyaman dan
yakin
dengan kita,
5. Catat
kontak mereka, nomor handphone,
alamat rumah, dan lainnya. Suatu saat kita dengan mudah akan menemukan
mereka
jika ada cerita yang relevan dengan foto kita kelak, dan
6. Jangan
lupa bilang terima kasih dan memohon maaf jika telah membuat mereka
terganggu.
Jika
setelah kita ajak bicara mereka menolak difoto, jelaskan kalau ini untuk
berita
yang baik atau foto yang baik. Jika tetap menolak, hormati mereka masih
banyak
obyek foto lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar